Mari Kunjungi Nusa Tenggara Timur dan Nikmati Budayanya, Alamnya dan Keramahan Masyarakatnya.

Quote

see the world from others side

Senin, 08 Februari 2016

Melihat Sumba Dari Ritual Adat Pasola

Ritual Adat Pasola di Pulau Sumba
Ritual adat Pasola dilakukan dengan mengendarai kuda dan dilakukan di padang sabana

Takarawa62. Pernakah anda jalan -  jalan ke Pulau Sumba, Kalau belum pernah sekedar informasi pulau Sumba terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT sekitar satu jam perjalanan jika anda memulai perjalanan  dari bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Na,  jika Belom maka kali ini saya akan berbagi informasi wisata tentang ritual adat pasola yang selalu diadakan tiap tahun di Pulau Sumba di dua kabupaten yaitu kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Ritual adat pasola adalah suatu kegiatan adat dimana dua kelompok bertarung dengan menggunakan lembing sebagai senjata utamanya. Setiap satu regu biasanya diwakili oleh beberapa penunggang kuda yang siap bertarung.  Ritual pasola ini selalu diadakan di bulan februari dan juga bulan maret.
Dan waktu penyelenggaraan Pasola sangat bergantung pada hitungan para tetua adat (Rato) yang menafsirkan berbagai tanda-tanda alam, termasuk peredaran bulan. Perhitungan para Rato ini konon tidak pernah meleset. Buktinya, setiap hari pelaksanaan Pasola, di tepi pantai biasanya terdapat banyak nyale (cacing laut) sebagai tanda dimulainya permainan Pasola. Dalam kalender Masehi, Pasola diadakan antara bulan Februari hingga Maret
Dalam permainan yang menantang dan berbahaya ini, melihat secara langsung dua kelompok ‘Kestaria Sumba‘ yang saling berhadap-hadapan, kemudian memacu kuda secara lincah sambil sesekali melesatkan lembing ke arah lawan. Tak hanya mahir berkuda dan melempar lembing, para peserta Pasola ini juga sangat tangkas menghindari terjangan tongkat yang dilempar oleh lawan. Derap kaki kuda yang menggemuruh di tanah lapang, suara ringkikan kuda dan teriakan garang penunggangnya menjadi musik alami yang mengiringi permainan ini. Belum lagi pekikan para penonton perempuan yang menyemangati para ‘pahlawan‘ mereka di medan laga. Itulah suasana tegang dan menantang dalam permainan Pasola.
Para pemuda yang siap melakukan ritual adat Pasola

Dalam permainan ini, para peserta telah menyiapkan tongkat kayu khusus sepanjang 1,5 meter dengan diamater 1,5 centimeter. Meskipun tongkat tersebut dibiarkan tumpul, tak jarang permainan ini melukai para pesertanya, bahkan bisa memakan korban jiwa. Darah yang mengucur di arena Pasola dianggap bermanfaat bagi kesuburan tanah dan kesuksesan panen. Sementara apabila terdapat korban jiwa, maka korban tersebut dianggap mendapat hukuman dari para dewa karena telah melakukan suatu pelanggaran. Para peserta yang terkena lembing—jika memungkinkan—dapat membalasnya di arena ini. Akan tetapi jika pertandingan telah usai, sementara peserta masih penasaran untuk membalas terjangan tongkat lawan, maka ia harus bersabar untuk menunggu Pasola pada tahun berikutnya. Sebab, dalam Pasola tidak dibenarkan untuk mendendam, apalagi melakukan pembalasan di luar arena Pasola.

Jadi buat anda yang belum pernah menyaksikan ritual adat pasola tunggu apa lagi segera persiapkan diri anda untuk menyaksikan antraksi ini, Indonesia kaya   loh  kawan – kawa, Sumba selalu menanti kunjungan teman-teman semua….
proses melempar lembing yang ditujukan buat kelompok lainnya







Share:

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Quote

"Berbagi itu indah, sekecil apapun akan sangat berarti bagi yang membutuhkan"~My RO

Blogger templates