Mari Kunjungi Nusa Tenggara Timur dan Nikmati Budayanya, Alamnya dan Keramahan Masyarakatnya.

Quote

see the world from others side

Sabtu, 13 Desember 2014

KAMPUNG PASUNGA, MELIHAT MAKAM MEGALITIK DI SUMBA TENGAH



Terletak di Anakalang, Kecamatan Katikutana. Kampung ini berawal dari ide Umbu Kalung Dapamudang yang bekerja secara gotong royong dengan masyarakat dari kampung lain.

TAKARAWA62
For My RO Quote " if we really want something, we will find a way "

KAMPUNG PASUNGA, MELIHAT MAKAM MEGALITIK DI SUMBA TENGAH
Kuburan Batu Megalitik di Kampung Adat Pasunga, Sumba Tengah

Takarawa62. Kampung Pasunga adalah salah satu kampung adat yang berada di Waibakul, Sumba Tengah.  Kampung ini memiliki rumah-rumah adat sekitar tiga puluhan rumah yang semuanya memiliki bentuk yang sama.  Rumah adat masyarakat Pasunga memiliki tiga bagian yaitu pada bagian pertama bagi hewan ternak yang dipelihata seperti kuda, babi dan ayam. Pada bagian kedua di peruntukan  bagi aktifitas manusia  dan pada tempat ketiga merupakan tempat menyimpan bahan-bahan makanan atau hasil panen. Memasuki Kampung ini seperti kampung-kampung adat lainnya di Pulau Sumba memiliki batu-batu kubur dari jaman megalitik yang tersebar di seluruh kawasan Kampung adat Pasunga. Batu- batu kubur tersebut menunjukan ciri khas dari masyarakat Pasunga atau status sosial masyakat. Jika batu kuburnya besar dan memiliki ornamen-ornamen berarti yang memiliki batu kubur tersebut mempunyai darah biru atau keturunan kerajaan.  Rumah-rumah dari masyarakat yang mendiami Kampung Pasunga terbuat dari kayu dan menggunakan atap seng. Disetiap rumah Masyarakat Pasunga selalu terdapat tanduk kerbau dan taring babi. Tanduk-tanduk tersebut merupakan bagian dari pesta-pesta adat yang dilakukan masyarakat Pasunga. Penggunan seng dalam pembangunan rumah adat di kampung Pasunga sendri sebenarnya telah menghilangkan sebagian keunikan dan ciri khas rumah adat masyarakat Sumba yang menggunakan atap ilalang.  Selain itu beberapa batu kubur telah dibangun menggunakan semen atau  tidak lagi menggunakan batu besar yang ditarik dari pegunungan. Meskipun hal-hal tersebut terjadi atau Karena masuknya arus modernisasi istiadat masyarakat Kampung Adat Pasunga masih terpelihara seperi hingga sekarang.
Untuk menuju ke Kampung ini bisa menggunakan pesawat dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali menuju ke Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya selama satu jam kemudian melanjutkan perjalanan ke Anakalang, Sumba Tengah melewati Kabupaten Sumba Barat sekitar dua jam dan menuju ke Waibakul untuk melihat Kampung Adat Pasunga dengan keindahan megalitiknya. Selamat berwisata
 
image source : http://wisata.nttprov.go.id, http://wisata.kompasiana.com
Share:

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Quote

"Berbagi itu indah, sekecil apapun akan sangat berarti bagi yang membutuhkan"~My RO

Blogger templates