TAKARAWA62
For my RO Quote " jangan pernah menyia-nyiakan cinta yang ada"
5 Wisata Budaya di Pulau Sumba
Pulau Sumba telah melegenda di seantero dunia. Oleh para ilmuan arkeolog sering menyebut pulau Sumba sebagai “the living megalithik culture” atau budaya megalitik yang terus hidup dari 4.500 tahun yang silam
yang masih lestari hingga sekarang. Pulau Sumba terdiri dari empat kabupaten yakni: Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur yang kini menjadi gate utama pulau Sumba. Pesona wisata yang dimiliki pulau Sumba begitu merata di setiap kabupaten yang ada di
pulau Sumba itu sendiri.
1. KAMPUNG KALIUDA SUMBA TIMUR
Berada sekitar 120Km ke arah timur dari pusat kota waingapu, kampung ini identik dengan maha karya tenun hinggi kombu yang termashur ke pelosok negeri. Menggunakan bahan dan pewarna alam, kualitas kain tenun kaliuda tidak diragukan..
filosofi hidup masyarakat sumba dengan jelas tersirat dalam beragam corak yang diwakili gambar Kuda, Ayam, Udang, burung yang memiliki arti masing – masing yang merupakan ciri khas motif dari kampung ini. Sebagai wujud pelestarian warisan budaya leluhur, masyarakat desa kaliuda membuat kain tenun ikat terpanjang yang diberi nama ‘dendi ‘duangu’ sepanjang 104 meter dan tercatat di museum rekor dunia indonesia pada desember 2012 yang lalu.
2.KAMPUNG PRAIYAWANG SUMBA TIMUR
Terletak di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, sekitar 69 Km dari Kota Waingapu. Suasana
peradaban masa silam kental terasa saat memasuki kampung ini. Dikelilingi oleh pagar batu, kampung praiyawang memberikan sejuta pesona. Mulai dari arsitek rumah sumba dengan menara yang tinggi, barisan kuburan megalitik para bangsawan dengan pahatan simbol sarat makna, dan kehidupan sosial masyarakat yang masih memegang teguh adat
istiadat terdapat di kampung ini.
3.KAMPUNG PRAINATANG SUMBA TIMUR
Terletak di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, sekitar 20 Km dari Kota Waingapu. Merasakan suasana kehidupan peradaban masa lampau leluhur masyarakat sumba setidaknya dapat dirasakan di kampung prainatang. Pagar batu berusia ratusan tahun dan Aroma sabana musim kemarau menyambut setiap tamu yang datang.
4. KAMPUNG TARUNG SUMBA BARAT
Kampung Tarung adalah kampung adat yang terletak di pusat kota Waikabubak yaitu ibukota kabupaten Sumba Barat, dikelilingi pagar batu setinggi 40 cm, dengan altar suci yang terletak di bagian tengah. Altar tersebut dikelilingi oleh 35 rumah huni atau uma yang merupakan rumah panggung dengan atap segi empat bermenara. Pada umumnya, uma tersusun atas empat tiang yang menjadi penyangga utama, dan 36 tiang sebagai penyambung. Atap terbuat dari ikatan ilalang (Imperata cylindrica) yang selalu diganti setiap lima tahun sekali. Keunikan lain dari Kampung Tarung adalah kekuatan kampung ini mempertahankan kepercayaan tradisional mereka, yaitu Marapu. Marapu terbentuk dari dua kata, yaitu mar yang berarti sumber kehidupan yang mencipta semesta, dan apu berarti kakek.
5. KAMPUNG BONGU SUMBA BARAT DAYA
Kampung ini berada di kabupaten Sumba Barat Daya yaitu tepatnya dikecamatan Kodi. Menurut sejarah lisan masyarakat setempat, kampung Bongu dibangun oleh rato “Hepa Kura” sekitar 600 tahun silam. Rato ini memiliki ternak yang banyak seperti kuda, kerbau, sapi dan ternak – ternak lainnya, sehingga menjadi terkenal karena dalam budaya orang Sumba, mereka yang memiliki ternak yang banyak dianggap sebagai orang kaya raya dan terpandang. Rato tersebut memiliki keinginan yang tidak biasa, yakni ingin hidup kekal di dunia, dan pergi mencarinya sampai ke pulau Sabu. Namun ia disadarkan oleh seorang Sabu bernama Bongu, bahwa tidak ada hidup yang kekal di dunia Karena akan dipanggil oleh Maworo Mawali atau sang khalik. Akhirnya mereka bersama – sama kembali ke Sumba di rumah “Kabisu Bagoho” (di daerah Kodi) dan membuat pagar batu mengelilingi rumah dan mencari sumber mata air disekitarnya yang kemudian disebut mata air “MATA WAI BONGNGU” dan “MATA WAI BADUKI” yang masih ada sampai sekarang dan kampung tersebut dinamakan kampung Bongu. Keturunan dari rato Hepa Kura yang tinggal di kampung Bongu saat ini merupakan keturunan yang ke – 9. Kampung ini memiliki 12 rumah adat (Umma kalada) dan 143 kubur batu megalit. Masyarakatnya masih menjalankan tradisi marapu yang sangat kental dengan adat istiadat masyarakat sumba pada umumnya. selamat berwisata
Referensi:
http://news.kitook.co.id/blog/keunikan-kampung-tarung-di-sumba-barat/
http://www.sailkomodo2013.nttprov.go.id
http://www.jelajahntt.com
http://www.kompas.com
http://www.sumbatimurkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar